Sunday, October 9, 2016

Pemasangan Perangkat Jaringan Nirkabel

Prosedur instalasi yang wajib ada :

1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.

2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.

3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.

4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.

Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel

Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir. 

Pengkabelan


Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan. 
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.

Proses Instalasi Jaringan Nirkabel
Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang
Tim Instalasi 
Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:
Banyak lokasi instalasi
Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan

Perancangan Jaringan Nirkabel

Image result for jaringan nirkable



Empat hal pada identifikasi kegiatan survey dalam perancangan jaringan
1.      Koordinat
Untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2.      Zone
Daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.
3.      Channel
Pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.
4.      Noise/derau
Terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan. Noise dibagi empat :
a)      Thermal noise
Terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b)      Intermodulation noise
Terjadi karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama.
c)      Crosstalk
Terjadi karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat pula dari microwave.
d)     Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi. Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komputer.

Peralatan yang dibutuhkan untuk koneksi antar jaringan
1.      Network interface card
Yaitu perangkat yang menyediakan antarmuka hardware antara komputer jaringan.
2.      Hub/switch
Yaitu perangkat yang memiliki banyak port yang memungkinkan beberapa titik (komputer yang ada NIC-nya) bergabung jadi satu jaringan.
3.      Repeater
Yaitu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan.
Fungsi repeater :
·         Memperluas sinyal dari server
·         Mempermudah akses sinyal wifi dari server
·         Mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
·         Meneruskan dan memperkuat sinyal
·         Mempermudah pengiriman data/informasi
·         Tidak perlu membangun jaringan kabel yang sangat panjang.
4.      Bridge
Yaitu alat yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama.
5.      Router
Yaitu perangkat yang dapat menghubungkan jaringan komputer satu dengan jaringan yang lain.

Memahami Karekteristik Jaringan Nirkabel

1.Nirkabel router


Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya (dari LAN ke WLAN). Perbedaan antara wireless router dengan wireless biasa adalah kemampuannya pada penanganan jaringan wireless dan juga kemampuan untuk difungsikan ke beberapa mode.  

 

Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.

     2.Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
Wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan Mode Bridge).



WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data dan menerima data. Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hubatau switch.
Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authentication.
Gambar diatas adalah contoh topologi jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan dengan Wireless Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan dapat bersama-sama mengakses PC Server.
3. Antenna

Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan. Bentuk dari antena dapat mempengaruhi pola radiasi pancar gelombang radio. Terdapat beberapa antena yang mempunyai pola radiasi sangat besar dan luas, ada juga antena yang mempunyai pola radiasi yang terfokus ke arah tertentu.
Pemanfaatan antena ini sangat membantu dalam rangka membuat jaringan computer yang lebih komplek dan luas. Dengan antenna proses komunikasi data akan lebih fleksibel, dan efisien, karena tidak harus menarik banyak kabel.
1.MACAM MACAM ANTENA
A. ANTENA GRID



      Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola
pancaran.Antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai
pemasangannya. komponen penyusunya yaitu :
1. Reflector
2. Pole
3. Jumper, fungsinya menghubungkan antena dengan radio.
Antena grid ada 2 macam dengan frekunsi yang berbeda yaitu 5,8 Ghz dan 2,4
Ghz .Perbedaan terdapat pada pole nya.
B. ANTENA SECTORIAL




       
 Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectoral,yang juga di gunakan
untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links.Dapat menampung
hingga 5 client.Beberapa antena sectoral di buat tegak lurus dan ada juga yang
horizontal.
Umumnya antenna sectorial mempunyai polarasi vertikal, beberapa diantaranya
juga mempunyai polarasi horizontal.
Antena Sektorial umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni
sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8
km. Tingginya penguatan pada antenna sectorial biasanya di kompensasi dengan
lebar pola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis
menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan.
Antena Sectorial biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu
biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.
C. ANTENA FLAT

       Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.antena ini
hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh,karena
frequency nya kecil.
D. ANTENA ROCKET



        Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh,produk wireless
ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.
Antena Rocket 30 dBi 5,8 Ghz
E. ANTENA OMNIDIRECTIONAL



      Antena Omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal
ke segala arah dengan daya sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas,
antena dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat
dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Antena ini akan melayani
atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat.
F. ANTENA OMNI SLOTTED MAVEGUIDE



       Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral
untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi
horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan
jangkauan yang lebih jauh.
G. ANTENA PARABOLIK



      Antena Parabolik (Solid Disc) : Memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena
grid, tetapi antena ini memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan
antena Grid. Antena Solid Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak
jauh.
H. ANTENA WAJAN BOLIK

      Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net, jaringan ini
sudah di legalkan oleh pemerintah pada tahun 2005, untuk akses jaringan ini kita
memerlukan perangkat keras berupa Akses point, WLAN, dan juga USB wi-fi yang
bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz. Antena wajan bolik dapat digunakan untuk
memperkuat sinyal Hotspot (seperti Mall, Kampus, Kafe, Pusat kota atau tempat yang
menyediakan “FREE HOTSPOT/HOTSPOT AREA”) dengan jangkauan Hotspot s/d 1
km ( tanpa halangan seperti gedung tingkat atau kondisi geografis).
I. ANTENA YAGI

      Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu
Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk
batang.
2.STANDAR JARINGAN NIRKABEL DAN  PEMANFAATANNYA                                                         
A. Pengertian IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang
melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang
kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
B. STANDAR dari IEEE
802.1 → LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges.
802.2 → Logical Link Control (LLC).
802.3 → CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP).
802.4 → Token Bus.
802.5 → Token Ring (bisa menggunakan kabel STP).
802.6 → Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN.
802.7 → Broadband LAN.
802.8 → Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI).
802.9 → Integrated Services LAN Interface (standar ISDN).
802.10 → LAN/MAN Security (untuk VPN).
802.11 → Wireless LAN (Wi-Fi).
802.12 → Demand Priority Access Method.
802.15 → Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth.
802.16 → Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk
jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub
standar.
C. PERKEMBANGAN DARI STANDAR 802.11 DIANTARANYA :
802.11 → Standar dasar WLAN → mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2
Mbps.
802.11a → Standar High Speed WLAN 5GHz band → transfer data up to 54
Mbps.
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz → transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps.
802.11e → Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio
IEEE WLAN.
802.11f → Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi
vendor yang mendistribusikan WLAN.
802.11g → Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h → Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di
Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i → Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi.
802.11j → Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standar 802,11a di Jepang.
D. KELEBIHAN 802.11 ANTARA LAIN :
a. Mobilitas.
b. Sesuai dengan jaringan IP.
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi.
d. Frekuensi yang tidak terlisensi.
e. Aspek keamanan yang tinggi.
f. Instalasi mudah dan cepat.
g. Tidak rumit.
h. Sangat murah.
E. KELEMAHAN STANDAR 802.11 ANTARA LAIN :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk
teknologi-teknologi lain.
b. Kanal non-overlap yang terbatas.
c. Efek multipath.
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz.
e. QoS yang terbatas.
f. Power control.
g. Protokol MAC high overhead.
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya
agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel
meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian
dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer
nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di
bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan
diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™. Teknologi Wireless
LAN masih akan terus berkembang, namun IEEE 802.11b akan tetap diingat
sebagai standar yang pertama kali digunakan komputer untuk bertukar data tanpa
menggunakan kabel.


Teknologi nirkabel yaitu Sistem Komunikasi menggunakan frekuensi/spektrum radio, yang menghubungkan satu perangkat elektronik ke perangkat elektronik yang lain tanpa adanya kabel untuk mentransfer data atau file ke perangkat elektronik yang lain, dan yang memungkinkan transmisi (pengiriman/penerimaan) informasi (suara, data, gambar, video) tanpa koneksi fisik . Dibedakan dari sistem transmisi yang memerlukan koneksi fisik, seperti kabel/kawat tembaga atau fiber optik . Bersifat tetap (fixed) atau bergerak (mobile). Dibatasi oleh ketersediaan spektrum (pita frekuensi), karena adanya interferensi (saling mengganggu) jika digunakan bersama.Teknologi nirkabel contohnya IEEE 802.11 mendukung tiga topologi dasar WLAN, antara lain : Independent Basic Sevice Set (IBSS), Basic Service Set (BSS) dan Extended Service set (ESS).


Ø IBSS : Konfigurasi IBSS dikenal sebagai konfigurasi independen atau jaringan ad-hoc. Konfigurasi IBSS mirip dengan jaringan office peer-to-perr di mana tidak ada satu titik (node) yang berfungsi sebagai server. Dalam WLAN jenis IBSS sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS ini dikenal juga dengan nama ad-hoc network, biasanya digunakan di perkantoran, ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan sebagainya. Biasanya IBSS menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan tidak disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih besar.

Ø BSS BBS terdiri dari satu buah acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga sebagai manage network di jaringan WLAN, acces point (AP) bertindak sebagai server logical disebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke B.

Ø ESS ESS terdiri dari beberapa BSS yang salingoverlap (masing-masing mempunyai access point). AP dihubungkan satu sama lain menggunakan distribution system (DS), biasanya berupaethernet LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router atau bridge yang akan menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.